Monumen Yesus Memberkati
Find The Location
Monumen Yesus Memberkati
Suatu kerinduan besar bagi kami untuk melihat,manjamah dan merasakan panggilan Yesus: “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat…”(Matius 11:28)
“Di tempat inilah saya bisa mewujudkan kerinduan itu. Adalah harapan dan doa saya monumen ini menjadi berkat besar bagi masyarakat Manado, Sulawesi Utara dan menjadi tujuan wisata bagi masyarakat seluruh Nusantara serta mancanegara. Cita-cita saya, karya patung Tuhan Yesus Memberkati merupakan sebuah karya yang akan paling saya kenang di dalam hidup saya sebagai tanda ungkapan cinta kasih yang paling dalam kepada Tuhan saya.” –Dr. (HC) Ir. Ciputra.
Monumen Yesus Memberkati
Jl. Winangun Satu, Kec. Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara
Umat Kristiani di seluruh dunia percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, mengambil rupa seorang hamba lalu mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia dan bangkit dari kematian untuk menjadi Juru Selamat umat manusia. Oleh karena itulah umat Kristaini sangat menghormati Yesus Kristus dan mengungkapkan kasih dan hormatnya dalam beragam karya seni yang indah,baik itu karya music, puisi, lukisan dan juga seni patung.
Saat ini berbagai bentuk ekspresi , bentuk dan ukuran dari patung Tuhan Yesus Kristus terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia antara lain di Dili, Portugal (Cristo Rei), Brazil (Christ the Redeemer) dan Bolivia (Cristo de la Concordia).
Ir.Ciputra adalah seorang penggemar sekaligus pelaku seni patung dan ia menggunakan keahliannya dalam seni patung untuk membangun Patung Tuhan Yesus Memberkati sebagai ungkapan cinta kasihnya kepada Tuhan yang telah memberikan berkat secara berlimpah kepada dirinya dan keluarganya.
INSPIRASI
Di pertengahan bulan Agustus tahun 2005 dalam sebuah acara Seminar dan Lokarya Pendidikan Kristiani untuk Bangsa yang di selenggarakan oleh AYUB (Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa) di Manado, Ir. Ciputra menyempatkan diri untuk berkunjung ke proyek CitraLand The Village of Blessing – Manado. Di proyek perumahan yang dirintis oleh Grup Ciputra sejak tahun 2004 itu, Ir.Ciputra melakukan inspeksi proyek sambil menengok para staf . Ia juga menyempatkan diri untuk mengunjungi kaveling tanah yang disediakan oleh Harun Hajadi untuk Ibu Dian Sumelar dan keluarganya.
Di lokasi kaveling Royal Highland, Ibu Dian Sumelar, istri tercinta Ir. Ciputra,merencanakan membuat sebuah guest house keluarga. Lokasi tanah untuk guest house keluarga Ir.Ciputra sangat strategis posisinya karena terletak di puncak bukit tertinggi dan dari tempat tersebut bisa dinikmati keindahan CitraLand City of Blessings yang hijau berbukit-bukit secara maksimal, juga keindahan kota dan laut Manado dari ketinggian, termasuk kantor Gubernur Sulawesi Utara.
Ketika Ir. Ciputra berada di lokasi itu tiba-tiba sebuah pemikiran muncul di benaknya. Ia berkata, “Bila di tempat ini saya membangun sebuah vilauntuk keluarga saya maka hanya beberapa hari dalam setahun saya,keluarga dan teman-teman menikmati keindahan lokasi ini dan hanya beberapa orang saja yang dapat menikmatinya. Namun bila ditempat ini saya membangun sebuah patung Tuhan Yesus maka akan banyak orang yang datang setiap hari untuk menikmati keindahan kota Manado sambil mengingat kembali cinta kasih Tuhan Yesus kepada umat manusia. Nah, inilah klesempatan untuk membuktikan ucapan syukur atas keselamatan dan berkat berlimpah yang telah saya terima seumur hidup saya.”
Kemudian Ir. Ciputra mengajak Antonius Tanan, Direktur grup Ciputra dan Eben Ezer Siadari, seorang penulis buku yang kebetulan menemani ke lokasi tersebut untuk berdoa bersama memohon pimpinan Tuhan.Sejak itulah inspirasi patung Tuhan Yesus Memberkati Kota Manado terus menyela-nyala dalam benak dan juga hati Ir. Ciputra.
Ia terus mendoakan dan juga berunding dengan istri tercinta, Ibu Dian Sumelar, dan Harun Hajadi, menantu sekaligus Direktur Utama CitraLand Manado dan anak-anaknya yang lain. Ir. Ciputra juga menghubungi Denny Bernadus, General Maneger CitraLand Manado saat itu serta para sahabat dari Ir. Ciputra. Akhirnya disepakati untuk membangun patung Tuhan Yesus di lokasi tersebut, dan keveling guest house keluarga Ciputra diganti di tempat lain.
Selama masa penyusunan konsep dan perancangan patung, Ir. Ciputra terus-menerus berdoa agar Tuhan Yesus memberi inspirasi kepadanya. Setelah melalui pergumulan dan perenungan yang sungguh-sungguh, akhirnya Ir. Ciputra memutuskan apa yang akan menjadi konsep utama dari patung dan akan dituliskan dalam prasasti.
- Judul Patung : “Tuhan Yesus Memberkati”
- Firman Tuhan yang menjadi sumber patung ini :
- Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu (1 Korintus 1:3)
- Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)
- Aku akan membuat engkau, menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur ; dan engkau akan menjadi berkat (Kejadian 12:2)
C. Motto masyarakat Sulawesi Utara :“Sitou Timou Tumou Tou”
yang berarti : Orang hidup menghidupkan orang lain.
Firman Tuhan : Marilah kita berbuat baik kepada semua orang (Galatia 6:10b)
Ketika proses perencanaan bergerak maju , pertanyaan berikut adalah dalam posisi tubuh seperti apa Tuhan Yesus akan digambarkan ? Patung Tuhan Yesus diseluruh dunia menggambarkan beragam postur tubuh, ada yang menggambarkan Tuhan Yesus dalam posisi berdiri dan merentangkan tangan (di Rio de Janeiri, Brazil),manengadah wajah ke atas sambil mengangkat tangan (Amerika Serikat), Sedang menggendong anak domba (banyak sekali), atau sedang terkulai setelah diturunkan dari kayu Salib dan berada dalam pelukan Bunda Maria, (karya Michael Angelo). Diantara semua posisi tersebut, yang paling banyak dibangun adalah patung yang menggambarkan Tuhan Yesus yang sedang disalib.
Setelah terus berdoa, Ir. Ciputra mengambil postur Tuhan Yesus yang seakan sedang melayang turun untuk menjumpai manusia, memanggil manusia untuk datang kepada-Nya dan kemudian memberkati. Datang, memanggil dan memberkati adalah kata-kata kunci dalam merancang patung. Kebetulan bentuk patung Tuhan Yesus sedang melayang tersebut, mungkin masih jarang dibuat sebelunya.
Langkah selanjutnya adalah mencari sosok model untuk dapat memperoleh gambaran postur tubuh. Ir. Ciputra ternyata memiliki Cakra Ciputra, anak lelaki beliau sendiri sebagai model. Di sebuah studio foto, Cakra Ciputra dikenakan pakaian longgar dan selendang seperti pakaian pada masa Tuhan Yesus. Postur Cakra Ciputra dengan jubah, selendang dan tangan yang terangkat seakan memberkati lalu ditiup oleh angina buatan untuk pemotretan dari berbagai sudut.Hasil pemotretan dan rancangan patung lalu di bawah oleh Ir. Ciputra ke salah seorang temannya yang memang selalu membantu Ir.Ciputra dalam mengerjakan patung yang direncanakan oleh Ir. Ciputra.
Menurut Ir. Ciputra salah satu bagian yang perlu diperhatikan khusus adalah membayangkan wajah Tuhan Yesus. Wajah ini harus memancarkan keagungan dan kemuliaan, juga belas kasihan ilahi yang tiada taranya. Wajah ini harus mampu menggambarkan ketegaran seorang pria yang berani menghadapi salib tetapi juga memiliki hati yang begitu lembut sehingga mampu menyambut siapa saja dengan latar belakang apapun. Seorang arsitek Grup Ciputra yang mendampingi Ir. Ciputra dalam proses pembuatan patung, Megawati Sutartan mengatakan sudah puluhan kali Pak Ciputra bolak-balok ke sanggar pematung untuk melakukan supervise dan koreksi.
Dalam studi bentuk, proses pertama yang dilakukan adalah membuat patung dari tanah liat sebagai dasar pembentukan dengan ukuran tinggi 95 cm dari ujung kaki sampai dengan ujung tangan yang terangkat. Selama proses ini, Ir. Ciputra dan pematung melakukan berbagai perubahan bentuk untuk mendapatkan postur yang paling tepat. Setelah mendapatkan sebuah bentuk yang mendapatkan persetujuan dari semua pihak, terutama dari sisi ekspresi, bentuk dan estetika, maka pematung membuat cetakan negative dari silicon rubber yang kemudian dilapisi lagi dengan calcium fibre. Setelah cetakan selesai maka dibuat patung dengan bahan dari bubuk marmer dicampur resin dan serat fiber.
Setelah patung terbentuk dalam ukuran 95 cm selesai,maka pekerjaan berikutnya adalah membuat patung dalam ukaran 225 cm dari fiber untuk menguji sekali lagi apakah semua syarat telah terpenuhi, dan kalu perlu melakukan koreksi lagi. Sesudah itu pembuatan patung degan ukuran yang sesungguhnya dibuat dengan tinggi 24 meter dang dengan landasan/pesestal setinggi 10 meter,sehingga tinggi total patung menjadi 34 meter. Tinggi bukit dari jalan dan Plaza of Blessing adalah 32 meter, sehingga total 66 meter. Jika ditambah ketinggian kota CitraLand 160 meter di atas permukaan laut (dpl), maka tinggi patung totalnya menjadi 226 meter dpl.
Dari pembuatan model kecil sampai ukuran sebenarnya dikerjakan dengan bantuan pematung di Jakarta. Patung dengan ukuran yang sebenarnya akan dipasang di CitraLand Manado.Kelak di tempat itu kita semua dapat melihat sebuah ekspresi dari imajinasi Ir. Ciputra tentang Tuhan Yesus yang telah,sedang dan selalu mengasihi kota Manado. Ia percaya Tuhan Yesus ingin memanggil semua orang apapun latar belakang oang tersebut untuk memberikan kelegaan, pertolongan dan berkat-Nya.
Saat ini berbagai bentuk ekspresi , bentuk dan ukuran dari patung Tuhan Yesus Kristus terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia antara lain di Dili, Portugal (Cristo Rei), Brazil (Christ the Redeemer) dan Bolivia (Cristo de la Concordia).
Ir. Ciputra adalah seorang penggemar sekaligus pelaku seni patung dan ia menggunakan keahliannya dalam seni patung untuk membangun Patung Tuhan Yesus Memberkati sebagai ungkapan cinta kasihnya kepada Tuhan yang telah memberikan berkat secara berlimpah kepada dirinya dan keluarganya.
See Our
Gallery
Temukan segera rumah impian anda
CitraLand Winangun Manado sebagai trendsetter for a new way of living di Kota Manado mempersembahkan sebuah kawasan residential karya dari pengembang properti ternama di Indonesia, Group Ciputra.